Plt Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Gorontalo, Prasaja Arifiyanto, menghadiri undangan Rapat Koordinasi bersama Asisten Perkonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Gorontalo, Perwakilan OPD terkait, yaitu Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Inspektorat Kabupaten Gorontalo, Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Gorontalo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo, Dinas Perhubungan Kabupaten Gorontalo, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gorontalo, Dinas Informasi Komunikasi Kabupaten Gorontalo, Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Gorontalo. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pelaksanaan pengendalian inflasi, yakni dengan menjaga stabilisasi pasokan dan Harga pangan serta menjaga distribusi BBM/LPG subsidi tepat sasaran. Rapat dilaksanakan pada 19 September 2024 di Ruang Madani, Kantor Bupati Gorontalo.
Rapat diawali dengan sambutan PJ Sekda Kabupaten Gorontalo, Haris Suparto Tome yang menekankan bahwa kepentingan pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya salah satu pihak. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Prasaja Arifiyanto yang membahas terkait angka inflasi Kabupaten Gorontalo, pelaksanan survei yang memperhatikan karakteristik komoditas di Kabupaten Gorontalo, serta pengaruh bobot kualitas dalam perubahan angka inflasi. Besarnya bobot kualitas dipengaruhi oleh pola konsumsi masyarakat yang dicatat oleh BPS saat Survei Biaya Hidup yang dilakukan pada tahun 2022. Di akhir rapat, Asisten Perkonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Gorontalo, Darwin Romy Sjahrain menyampaikan pesan bahwa terlepas dari kepentingan Bersama dalam pengendalian inflasi, kita juga perlu memperhatikan kesejahteraan petani yang bisa saja dirugikan dengan banyak penurunan harga yang terjadi saat ini. Harapannya kita bisa bersinergi untuk mengawal angka inflasi yang optimal dan tidak merugikan pihak lain.