Bertepatan dengan libur
Hari Buruh Nasional, 1 Mei 2015, petugas SUPAS2015 serentak memulai
pencacahan lapangan. Ketika sebagian besar orang menikmati libur
panjangnya, petugas lapangan SUPAS2015 dengan semangat memulai rangkaian
kegiatan pencacahan lapangan yang tersebar di 40.750 blok sensus yang
terkena sampel di 34 provinsi di Indonesia.
Semangat
petugas pencacah ini memang patut diacungi jempol dan diapresiasi. Demi
turut menyukseskan kegiatan pengumpulan data kependudukan ini, berbagai
kendala dan hambatan kecil pun ditepis dengan mudah. Bukan hanya
merelakan hari liburnya, berbagai kondisi lapangan pun bukan merupakan
halangan bagi para pencacah untuk menjalankan tugasnya.
Petugas
pendataan SUPAS2015 di seluruh Indonesia, telah dilatih intensif selama
5 hari, agar memahami dengan baik semua konsep, definisi, serta tata
cara wawancara dalam SUPAS2015. Diharapkan seluruh petugas pencacah
paham bagaimana menggali jawaban dari responden, mampu melakukan probing
dan memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya pengumpulan data
kependudukan ini. Hasil dari pendataan SUPAS2015 dapat menjadi sumber
data kependudukan yang informatif bagi para pengambil kebijakan.
Kuesioner
SUPAS2015 memuat 158 pertanyaan yang harus ditanyakan kepada responden,
jauh lebih banyak dibanding Sensus Penduduk 2010 yang hanya menanyakan
43 pertanyaan. Pertanyaan dalam SUPAS2015 disusun seiring dengan isu-isu
kependudukan yang sedang berkembang. “Dengan memuat berbagai pertanyaan
tentang isyu terkini, seperti urbanisasi, ageing, disabilitas, serta climate change, dapat dikatakan SUPAS2015 merupakan survei kependudukan yang up to date”,
ujar Razali Ritonga, Direktur Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan. Mengingat begitu besarnya potensi SUPAS2015,
sudah selayaknya kita turut membantu dan turut berdo’a serta mensukseskan agar SUPAS2015
dapat berjalan dengan lancar.
Sumber : Internal BPS